Selasa, 06 Mei 2014

Melek Media Online, yuk Siapa Takut?

--SOL 7 Unpad, Kreatif Sampai Mati--

Pemanfaaatan teknologi dan media Online

Melek media online, adalah satu kepastian mutlak yang harus kita kuasai. Berbicara tentang dunia internet; maya; dan online adalah berbicara perihal aku, kita, kamu, mereka, dan dunia.
Tak bisa dipungkiri, media online; massa dan medsos merupakan sebuah fenomena yang luar biasa unik. Melesatnya jumlah pengguna internet membuat gaya hidup, budaya, dan gaya penyebaran informasi berbeda dibandingkan 30 tahun yang lalu.
Coba sama-sama kita perhatikan, pada era tahun 80-90an, budaya berkenalan dan komunikasi masih menggunakan surat-menyurat, dengan perangko. Untuk menelfon (komunikasi langsung dua arah) menggunakan telefon rumah, dengan biaya yang sangat mahal.  Pertanyaan yang kerap kali ditanyakan saat seseorang berkenalan pada era tahun itu adalah alamat dan no telfon. Sedangkan ketika kita tengok kembali era-modern kini, ada perbedaan pertanyaan yang kita ucapkan ketika berkenalan dengan orang baru. Ini fenomena yang unik, ketika pada kondisi yang sama, maksud yang diinginkan sama, akan tetapi budaya dan kultur teknologi nya sudah berbeda. Dewasa ini, kita cenderung langsung meminta kontak hp dengan id line, pin blackberry, bertanya alamt email, ataupun twitter dan facebook. 
Internet memang merubah keseluruhan hidup kita, bahkan mengubah banyak hal didunia. Seperti kasus yang memang kita kerap kali dengar, banyaknya artis-artis dunia yang bangkit dan sukses diawali dengan karirnya pada dunia maya. Sebutlah justin bieber, raef, karirinya memuncak diawali oleh meng-upload youtube, atau seleb tweet seperti triomacan, ataupun radityadika yang kita ketahui semakin populer karena tweet-tweetnya. Bahkan felixiaw (seorang udztad) yang juga sekarang menggunakan twitter untuk menebarkan kebaikan. Dari hal tersebut kita bisa melihat, diluar talent yang sesungguhnya memang mereka miliki, youtube dan twitter telah berperan besar dalam karir masing-masing tokoh tersebut. Penggunaan internet tentu menarik dan banyak resiko.
Ibarat pisau bermata dua, media dan internet mampu menjadi solusi dari berbagai masalah, ataupun sumber dari segala masalah. Hal ini murni bergantung pada sifat dan karakter si pengguna. Ketika pemakaian dan pemahaman pengguna salah dalam menyebarkan informasi, maka dampak buruknya sering kita dengar seperti kasus human traficking, kejahatan seksual, penculikan, perampokan, dan lainnya.
Karena sebab mudahnya kita sekarang mendapatkan informasi, maka arus informasi menjadi sangat cepat, namun instan dan tidak terdeteksi sumber validnya. Ilmu dan informasi yang tersebar pun sangat mudah didapat, sehingga penghargaan kita terhadap ilmu itu sendiri semakin berkurang. Hal yang menjadi perhatian adalah;
“Network is dependent, always needs power. Lalu, apakah kita sama pintarnya dengan tanpa internet?”
Karena sebab semua bisa menjadi pintar dengan internet, maka masalah lainnya adalah, sulitnya memastikan kredibilitas sumber informasi. Munculnya istilah HOAX karena hal tersebut. Berita ataupun rumor yang sumbernya tidak jelas, dan kredibilitasnya diragukan. Harus ada upaya cerdas dalam mengkritisi setiap fenomena dan data informasi yang kita dapatkan. Agar tidak sekedar menjadi korban hoax.
Apa lagi fenomena yang terjadi yang disebabkan oleh internet?
1.      Menembus batas geografis dan waktu: tak ada lagi dinding batas budaya dunia.
2.      Mampu memunculkan identitas baru: menciptakan identitas yang berbeda antara dunia nyata dan dunia maya.
3.      Copyright issue: tidak menghargai karya orang lain, dengan mudahnya copy-paste.
4.      Potensi ekonomi yang sangat dahsyat: muncul fenomena tweet komersial, dsb.
Dengan ancaman dan oportunitis yang ada, apakah kita akan menggunakan internet atau tidak? Jawabannya tentu ya. Menjadi pengguna cerdas. Ikut, tapi tidak hanyut, bukan karena ikut-ikutan (Pak Syauqi).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar