Selasa, 06 Mei 2014

Mahasiswa dan Diskusi, Mari Budayakan

--SOL 7, Kreatif Sampai Mati--

Antara mahasiswa dan diskusi.


Mahasiswa identik dengan diskusi, cenderung memiliki minat yang tinggi untuk mengkiritisi dan berdiskusi demi mendapatkan solusi atas sebuah permasalahan. Walaupun memang enjadi pertanyaan ketika masih banyaknya fenomena rendahnya minat diskusi pada mahasiswa di beberapa fakultas, jurusan, ataupun universitas. Berbicara tentang diskusi, apa sih sebenarnya arti diskusi? Apa hubungannya dengan mahasiswa?
Semboyan mahasiswa yang bisa kita tancapkan dalam hari adalah,
Now student, but soon, tomorrow we’re a leader
Selayaknya dalam segala urusan kita, diskusi pun membutuhkan aturan, norma, gaya, etika dalam melaksanakannya. Etika adalah perilaku; cenderung terkait dengan perilaku yang baik dan yang sebenarnya harus dilakukan. Etika terpaut dengan beberapa komponen yaitu;
1.      Etika memiliki ruang yang terbatas sesuai lingkup kebiasaan dan norma yang ada. Etika setiap profesi berbeda, etika masing-masing cabang ilmu, etika dalam berbudaya, dsb.
2.         Etika merupakan panduan untuk orang berbuat sesuai pada tempatnya.
3.      Etika adalah rambu, yang bisa digunakan untuk memilih mana yang baik pada suatu lingkungan khusus.
4.   Etika normatif, merupakan implikasi langsung dari tindakan dan sifat cara hidup manusia sesungguhnya.

Etika inilah yang digunakan pada diskusi. Diskusi sendiri memiliki arti; bertukar pikiran, berbicara, dan berunding dengan tujuan mendapatkan solusi jalan keluar dari masalah yang ada. Diskusi dapat dilakukan oleh 2-3 orang atau lebih, dengan cara dasar yang dipatuhi oleh seluruh anggota diskusi. Yang terpenting dalam diskusi adalah, bagaimana kita bisa memecahkan masalah dengan cara berfikir kelompok. Dengan begitu, segala perbedaan bukanlah masalah penghalang ditemukannya jalan keluar.

Beberapa komponen dalam diskusi yang baik;
1.      Materi: sebagai sumber utama dan penentu arah berjalannya diskusi.
2.      Peserta: sebagai pelakasana diskusi.
3.      Moderator: mengatur alur berjalannya diskusi.
4.      Notulis: mencatat segala poin-poin penting dalam diskusi.
5.      Nara sumber: sumber informasi dalam menentukan arah dan sikap yang akan diambil.
6.      Sarana-prasanarana: fasilitias untuk mendapatkan informasi ataupun lainnya.

Sedangkan umumnya tata cara dalam melaksanakan diskusi adalah;
1.      Pembukaan
2.      Penyampaian agenda
3.      Penyampaian masalah
4.      Tanya jawab
5.      Kesimpulan

Pada dasarnya ada banyak bentuk dan jenis dalam diskusi, diantaranya seperti; diskusi meja bundar, diskusi kelompok, diskusi panel, seminar, konferensi, kolokium, debat, dan lain sebagainya.
            Bagi mahasiswa, memiliki skill dalam berdiskusi merupakan softskill yang sangat diperlukan. Akan banyak masalah yang perlu diselesaikan dengan cara berdiskusi yang beretika. Belajar memimpin, berkomunikasi, lobbying dan negosiasi, memahami dan mendengarkan saran orang lain, adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang mahasiswa untuk menjadi agen penerus bangsa.

Unsur yang terdapat dalam diskusi, tugas, dan kemampuan yang harus dimiliki adalah;
1.      Pemimpin diskusi: mampu menjelaskan, mengklarfikasi, elaborasi, mengontrol forum, mempegaruhi, mengharmonisasikan, mengkordinasi, dan menyimpulkan dengan tegas keseluruhan hasil diskusi. Pemimpin harus memiliki pemikiran yang terbuka, menjamin seluruh peserta tertampung aspirasinya, jujur, inisiatif, bersahabat, serta mengayomi.
2.      Keseluruhan peserta dan unsur lainnya (notulensi dan peserta): harus memiliki kesepahaman bersama, saling menghormati, menerima kritikan, rasional dalam menjawab, tidak menghakimi, dan tidak pernah melakukan pemaksaan dalam forum.

Berbicara tentang etika dalam berdiskusi, maka masing-masing unsur memiliki etikanya masing-masing. Etika bagi seorang pembicara adalah berbicara sesuai dengan topik yang diminta, harus mau mengakui ketika ada argumentasi dari peserta yang lebih kuat, mau mengakui apabila ada hal yang belum dikuasai jika ditanyakan sesuatu diluar keahlian oleh peserta, menguasai permasalahan, dan tidak melebihi waktu yang disediakan untuknya.
Dan etika untuk para peserta atau pendengar, beberapa diantaranya adalah; berbicara hanya ketika diizinkan oleh moderator, berbicara dengan tegas jelas dan singkat, bertanya dengan fakta dan relevan, mendengarkan keseluruhan, memahami pendapat orang lain, dan tidak mudah terbawa emosi. Untuk mengoptimalkan diskusi, peserta sebaiknya duduk di posisi yang strategis, sudah memiliki materi tertulis, mematikan HP untuk konsentrasi yang lebih tinggi, dan mencatat hal-hal yang menjadi poin penting. Ada beberapa tips untuk menyampaikan pendapat dengan efektif dalam sebuah forum;
-          Dengan etika: menunggu izin dari moderator untuk berbicara, perkenalkan diri dan salam.
-          Menyampaikan dengan ringkas, jelas, dan tegas, dengan bahasa yang baik dan benar.
-          Sudah memiliki argumen dan dasar yang kuat.
-          Tidak menyimpang dari materi yang ada.
-          Tidak repetitiv dari pendapat peserta yang lain, pendapat efektif.
-          Tidak berdebat langsung dnegan sesama peserta ataupun pembicara (harus seizin moderator).
-          Berbicara efektif: ketepatan pemilihan kata, objektifitas gagasan, penyampaian gagasan efektif.
-          Menghargai pendapat seluruh forum.

Untuk mendapatkan diksusi yang optimal dan efektif, kita harus terlebih dulu memahami permasalahan, dan memiliki kemampuan berbahasa indonesia maupun bahasa asing yang baik.



Selamat berdiskusi dengan cerdas dan beretika, hidup mahasiswa!

(ndy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar