Pukul 5:18
Kadang menulis adalah solusi untuk menumpahkan semua rasa.
Aku menyayangi keluargaku, lebih dari apapun.
Mereka yang ketiga, setelah Allah dan Rosulnya
Nadiya Nurul Afifah, cukup sulit untukku sendiri memahami sifat karakter diri.
Kadang memaksa, kadang menuntut.
_____________
Terbiasa untuk tidak merasakan hangat lembut belaiannya,
membuat kadang merasa, memang aku tidak membutuhkannya.
Terbiasa untuk tidak merasakan tertulis dan terucapnya kata motivasi,
membuat memang tidak mempedulikannya.
Terbiasa untuk dituntut,
membentuk aku menjadi pribadi yang cendrung merasakan ingin menuntut, tapi tak ayal, aku tak bisa menuntut.
Terbiasa untuk terus hanya mengikuti perputaran roda kehidupan,
bertambanh sunyi, terhimpit, dan pendarnya semakin meredup
Bahkan untuk merindu,
Susah untuk merasakannya
Itu kondisi.
Lalu bagaimana dengan respon?
Aku mencintai mereka. Sungguh, untuk seluruh pincangnya kapal yang kami punya.
_________
Patahkan semua kondisi!
Bangkit dan menjadi embun untuk panasnya cuaca.
Bangkit dan benahi, segala kekacauan di kapal.
Apa mampuku?
Sebatas melakukan inversi dari kondisi.
Terbiasa untuk tidak merasakan hangat lembut belaian dan segala?
Maka aku ingin menebar hangatnya.
Terbiasa untuk senyapnya motivasi,
Maka aku ingin melantangkan keberadaannya.
Terbiasa untuk dituntut,
Maka aku berusaha untuk tidak menuntut, dan terus coba pahami kondisi masing-masing mereka.
Apa yang aku bisa bantu dan berikan.
Terbiasa untuk statis pada putaran roda kehidupan?
Aku mencoba memahami, menerima, dan cukup memberikan apa yang sekiranya dibutuhkan.
Memendam ego pribadi, melawan karakter diri.
__________
"Wajar jika kamu melihat manusia yang hebat mengatasi hidupnya, manusia yang mendapatkan banyak kesuksesan, tak terlepas dari kepemilikan dia atas sempurnanya support dan source motivasi keluarga sebagai bahan bakar utama penggerak langkahnya. Akan tetapi menjadi hal yang sangat tidak wajar serta luar biasa, jika kamu menemukan dia sosok yang hebat mengatasi poros dan mendapatkan kesuksesan hidupnya, tanpa kesempurnaan itu. Maka dengan kondisi yang masing-masing kita miliki , jadilah hamba yang hebat"
_________
Untuk Ayahandaku, jadikan aku penopang utama segala keluh kesahmu.
Jadikan aku wadah pelampiasan segala jenuh dan penatmu.
Jadikan aku solusi untuk mengatasi semua sifat introvertmu.
Jadikan aku anak kebanggaanmu, di dunia
dan biarkan aku menyematkan mahkota mulia untukmu, disana.
--
Untuk Adik tersayangku,
Jadikan aku kebutuhanmu,
jadikan aku penyumbang ide, dan saran untuk model hidup yang akan kau pilih.
Jadikan aku kakak untukmu.
Izinkan aku memberikan dan memperlihatkan model hidup yang terbaik untukmu.
Jadikan aku kakak kebanggaanmu.
--
Untuk abangku dan mbakku
Jadikan aku salah satu pintu penyelesaian persoalan-persoalanmu.
Jadikan aku bukan debu dalam mempertimbangan keputusan yang ingin kau ambil
Jadikan aku orang pertama yang mengetahui kesulitanmu
Jadikan aku juga orang pertama yang bisa bersuara,
Jadikan aku orang pertama yang bisa memberikan kenyamanan dan kehangatan.
Jadikan pendapatku berguna, dalam menentukan pendamping hidupmu kelak.
Jadikan aku adik kebanggaanmu,
yang selalu membutuhkan bantuan dan dukungan untuk meraih impian.
____________
Dan terakhir untuk teristimewaku
Jadikan aku anak kebanggaanmu,
Jadikan aku menjadi orang di posisi pertama yang selalu merindukan mu,
posisi pertama yang selalu mendoakan, dan berharap bisa memiliki segala kesempurnaan yang kau miliki.
Posisi pertama yang selalu berharap bisa bertemu kembali denganmu,
Melampiaskan semua rasa cintaku
jadikan Aku Nadiya Nurul Afifah, yang tidak pernah akan lupa.
Betapa aku bersyukur diberikan nikmat lahir dari rahim seorang ibu sepertimu.
Betapa aku adalah anak yang paling beruntung didunia, sempat memilikimu
Jadikan aku seorang ibu kelak, yang bisa meniru segala kesempurnaanmu, menjadi pelengkap untuk anak dan suamiku. Menjadi hijau di antara gersang, menjadi embun ditengah dahaga.
Menjadi yang selalu dirindu.
_________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar