Jumat, 27 Desember 2013

Ridho Allah, Ridho Abi.

INI INDOMIE KAN????? 


-_______- 
Aku merasa postingan kali ini akan menjadi postingan super alay yang pernah aku buat.
Tapi nggak apa, ini adalah pelajaran berharga untuk seluruh ummat didunia.

Peraturan pertama:
INI BUKAN IKLAN INDOMIE YA!!

Peraturan kedua:
Ini hanya berlaku bagi segelintir orang, jadi nggak usah cemas.

______________

Kisah dimulai,
Indomie itu makanan terenak sedunia, merakyat, ekonomis, tanpa memandang bulu.
Mau itu direktur utama, bos besar, karyawan biasa, bahkan pemulung, pengamen.
Indomie itu untuk semua lapisan masyarakat.
tidak diragukan rasanya.
tidak perlu dipikirkan harganya.
Sempurna.


Tapi, ada sebuah peraturan di hidupku, yang membuat semua berubah. Sejak abi mendeklarasikan sesuatu:

"Nggak boleh makan indomi, pake uang abi. Indomi haram bagi anak-anak abi"

Ridho Allah itu ridho orang tua :) untuk kesekian kalinya aku bandel makan indomi dengan cara yang legal, yaitu....

Pake duit temen aku.

Tapi itu nggak bertahan lama.
Karena hukum tetap sama, ridho Allah adalah ridho orang tua.
we'll see.
_______________

Kejadian tanggal 18 Desember 2013, di minggu UAS. Tepatnya UAS Kimia Sintesis, dengan dosen pengampu Ibu Dri (penting diinformasikan).

Iya, malemnya aku makan indomi... dan indomi dengan tingkat racun maksimal.
Apa itu? Indominya dimakan dengan cara alay; Nggak direbus, tapi diremek-____-

Itu semua kerjaan Muti (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, angkatan 2012), dia yang nawarin aku (dan aku mau).

Tidak diduga, Ridho Allah memang sebenar-benarnya ridho orang tua.

Pukul 02.35 dini hari,
Aku masuk UGD.

GOOD :) masuk UGD Al-Islam bandung, jalan Soekarno Hatta. Dianter Bapak kosan. Dengan alasan, sekujur tubuh aku udah dingin, nggak dapet pasok darah cukup, karena ritme jantung yang juga nggak teratur, palpitasi. Kepala kaki udah sampe kesemutan, pertanda jelas, ini darahnya gak sampe kesana.
Muntah-muntah.

Dan pada akhirnya, aku nggak bisa UAS.

________________

Abi sore itu jemput aku, magrib tiba-tiba sampe dikosan.
Dan aku hari itu mendeklarasikan sesuatu;

"Hari ini, nadiya berjanji, untuk tidak makan Indomie lagi, kecuali dalam keadaan terpaksa, dan dengan sepengetahuan dan izin abi, tertanda, Nadiya Nurul Afifah, anak abi"

Ini kisahku, apa kisahmu?

________________

Pelajaran penting:

Ini bukan salah Indomie-____-, ini bukan salah pabrik Indomie, bahkan ini bukan salah penemu Indomie. Karena justru mereka telah berjasa menciptakan makanan terlezat untuk setiap lapisan masyarakat.

Ini adalah tentang Ridho orang tua :)


PS: Btw, untuk kejadian ini, abi mengalami kerugian sekitar 1.100.000 rupiah. HEHE maafkan aku bi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar