Jumat, 04 Juni 2010

sistem pendidikan di Indonesia

SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA


Assalamualaikum Wr.Wb
Selamat pagi.
Kepada yang terhormat Ibu Eka Mustika selaku guru pelajaran Bahasa Indonesia, dan kepada teman-teman yang saya sayangi.

Pada kesempatan kali ini, saya akan berpidato megenai suatu hal yang menurut saya sangat penting untuk kita bahas. Yaitu mengenai sistem pendidikan di negara kita, Indonesia. Mengapa saya memilih topik tersebut? Karena saya sangat tertarik dan peduli terhadap persoalan itu.



Kita selaku pelajar Indonesia, seringkali merasa jenuh dan bosan dengan pola belajar dari kurikulum Indonesia. Bagaimana tidak? Kurikulum Indonesia menurut saya dan mungkin banyak teman-teman disini menganggap kurikulum yang sangat berat. Bahan-bahan pelajaran sangat luas, umum, dan juga padat.
Selama dua belas tahun kita mempelajari seluruh mata pelajaran yang sangat banyak. Sehingga kita yang sering merasa kurang ahli dan kurang minat pada suatu bidang pelajaran akan merasa kesulitan dan keberatan mempelajarinya. Tapi hanya dari satu mata pelajaran tertentu yang kita kurang sukai, banyak anak yang tidak lulus Ujian Nasional ataupun ujian kelulusan lainnya. Padahal mungkin dia punya bakat dan keahlian lebih di bidang mata pelajaran lain yang tidak diujikan.
Kita yang memang merasa tidak cocok, tidak minat dengan suatu mata pelajaran juga sering merasa bosan dan setengah-setengah dalam mempelajarinya.
Semua itu telah menyebabkan anak muda Indonesia tidak dapat memaksimalkan seluruh potensi bakatnya terhadap suatu bidang yang ia minati, dikarenakan mereka juga dibebani oleh kesibukan dan dipadatkan oleh seluruh mata pelajaran lainnya.
Saya yang juga termasuk pelajar Indonesia, bercita-cita untuk merubah sistem pendidikan negara kita ini, dan tentu juga merubah kurikulum.
Menurut saya, alangkah baiknya jika anak Indonesia sudah sejak dini diarahkan pada minat dan bakatnya. Lalu dibimbing penuh dengan cara yang cocok dengan kepribadiannya. Hal itu akan membuat mereka tumbuh menjadi sosok yang sudah terspesialisasi bidang keahliannya. Pada umur yang masih relatif muda, mereka pasti akan mampu membuat inovasi atau temuan baru karya mereka untuk memajukan Indonesia.

Misalkan, Pendidikan Dasar atau yang sering disebut dengan SD yang kita kenal berjenjang sampai pada kelas 6 SD. Disekolah Dasar tersebut mereka akan diajarkan seluruh materi mata pelajaran secara umum menyeluruh dan ringan sampai pada jenjang kelas 4 SD. Tetapi setelah mereka pada tingkat 5 SD sampai dengan kelas 6 SD mereka sudah harus dimasukan kedalam jurusan IPA, IPS, atau sastra. Minat dan bakat siswa saat itu dilihat oleh penilaian pribadi dan kecendrungan mereka selama belajar biasa 4 tahun.

Lalu setelah mereka masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), mereka sudah mendalami semua pelajaran di bidangnya IPA, IPS, ataupun Sastra. Setelah nanti masuk Sekolah Mengengah Atas (SMA), Spesialisasikan lagi mereka dengan membagi semua menjadi satu persatu mata pelajaran, IPA dengan Kimia, Fisika, Biologi, Matematika, Astronomi dan lainnya, sehingga tercipta kelas Biologi, kelas Fisika dan lainnya.

Terakhir, pada saat mereka duduk di bangku kuliah, mereka sudah sangat lihai dan menguasai bidangnya. Saat itulah di jenjang kuliah mereka tinggal meneliti, mencari inovasi, menemukan sesuatu produk baru yang nanti dikembangkan melalui kerjasama dengan perusahan-perusahaan dalam negri dan juga pemerintah. Produk penemuan atau inovasi mereka pun dapat langsung diluncurkan dengan hak paten murni hasil karya bangsa. Dengan begitu perekonomian, pendidikan, kebudayaan dan semua bidang-bidang lainnya akan dapat maju pesat. Indonesia pun otomatis akan segera menjadi negara maju yang kaya dan makmur serta bertaqwa. HIDUP INDONESIA!!


Sekian pidato dari saya, semoga apa yang saya sampaikan dapat kita realisasikan. Bahasan ini murni hanyalah pikiran seorang pelajar Indonesia yang ingin berusaha memajukan negara kita. Ini hanya sebuah opini dan saran untuk penjalanannya. Banyak kekurangan dalam bahasan pidato saya kali ini karena memang ilmu saya yang terbatas. Jika Ibu dan teman-teman ada yang kurang setuju mohon dimaafkan dan dicarikan solusi lainnya. Kebenaran hanyalah milik-Nya, kesalahan murni dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar