Siapa kita
Ditengah hiruk pikuk (?) belajar buat UAS. Konsentrasi aku ilang gara gara denger berita ditembakinnya ke-enam kapal relawan yang mau ngirim bantuan ke gaza. Mereka dateng dengan niat mulia jelas mulia. Sampe mereka ga bawa persenjataan. Yang mereka bawa Cuma material bangunan, pensil pensil, makanan dan laennya.
Israel emang udah lama ngingetin dan ngancem. SIAPA YANG MAU KASIH BANTUAN KE PALESTIN GUE BUNUH LU! Itu anceman mereka.
Mesir negara sebelahnya, NEMPEL loh sama palestin.. tapi pemerintah mesir tutup kuping. Bahkan mereka juga ikut ngelarang warganya ngasih bantuan, walau itu lewat jalur bawah tanah. Haha bangsatnya kalian.
Inti masalah bukan disitu. Tapi disini.. loh? Ya disini. Kita. Bukan mereka. Bukan berarti mereka ga salah, mereka amat jelas salah. Tapi kita disini.. khususnya aku. Sadarkah kita?
Kesalahan apa ya yang kita buat!?
Allah..
Ya Robb kami,
Illah kami..
Maafin kita ya Allah. Kita yang selalu lupa dengan mereka, keberadaan mereka, penderitaan mereka.
Kita yang acuh dan selalu ga peduli sama mereka.
Aku tau kalian pasti ngerasa peduli sama mereka, gitu juga aku. TAPI APA?
Ya. Cuma sedetik dua detik. Lalu lupa.
Sedetik dua detik saat televise gembor-gemboran memberitakan.
Saat mereka sudah bergelimpangan, darah sudah terlanjur mengalir. Dan nyawa mereka sudah terlanjur hilang.
Untuk temanku di SMANSA..
Inget kemaren?
Saat kita baru asik selesai mengurus pensi akbar kelas X kita. Kita mati matian berkorban tenaga uang dan segalanya demi suksesnya pensi kita.
Adik- adik disana sedang mencari sebatang pensil untuk tetap bisa belajar, menulis (mungkin dengan tangan yang sudah tidak utuh, kaki, pengelihatan yang hilang, pendengaran yang rusak akibat deru peluru, meriam setiap harinya) . Mereka menunggu kiriman bantuan dari kita. Tapi apa boleh buat, pemerintah Israel sudah memblokir jalan untuk bantuan.
Ya. Tapi bantuan toh ternyata tetap ada, mengalir.. dan terjadilah hal ini. Hari ini.
Lihat waktu yang lebih lampau, AKSI kita.
AKSI yang megah, sukses, bintang tamu ternama.
Kita dihari itu sibuk mencari dana (dengan jumlah yang sangat besar). Tenaga kembali kita kerahkan, pikiran dan semua.
Disana mereka.. mencari dengan sangat mencari sepenuh nyawa. Makan.
Disana mereka berlari. BERLARI menghindari seluruh peluru, menghindari gilasan tembakan tank-tank.
Tapi bukan Cuma berlari
Dengan gagah berani mereka bertahan, menyerang dengan batu batu seadanya. Dengan kekuatan luar biasa. MEREKA MEMANG LUAR BIASA!
Sekarang.. dimana kita? SIAPA KITA!!!?
Mereka bener bener butuh kita, saudara mereka.
KEMANA KITA? Inget sama mereka pun ngga..
Apalagi berusaha kirim doa buat mereka.
AKU BERDOA :
YA ALLAH SEMOGA PENSIKU LANCAR BESOK SUKSES MENANG!
YA ALLAH SEMOGA TA BISA LANCAR, DANA CUKUP, BANYAK YANG IKUT, BERMANFAAT.
YA ALLAH SEMOGA AKSI KITA BESOK MERIAH LANCAR BERMANFAAT JUGA SURPLUS.
YA ALLAH SUKSESKAN LAH AKU YA ALLAH MUDAH MUDAHAN AKU DAPET NILAI YANG BAGUS BIAR BISA MASUK IPA.
YA ALLAH MUDAHKANLAH LANCARKANLAH UAS BESOK. AMIIIIN.
Lalu? Mana doa buat mereka?
Hilang. HILANG! Ga ada satupun yang terucap dari bibir.. (serius aku merinding nulis ini)
Ya Allah..
Kuatkan hati, mental saudara kami disana.
Perkokohlah imannya,
Berikanlah segala bantuanmu, sayangilah mereka.
Iringilah ya Allah perjuangan mereka.
Pertemukanlah aku dengan mereka bersamamu disurga.
Minimal itu
Karena.. siapa mereka? Mereka adalah saudara kita, saudara mulia kita.
Manusia pilihanNya.
Yuk, mulai sekarang kita coba, doakan mereka disetiap sujud kita J.
They are our sisters and brothers, they need us.