Kamis, 15 Agustus 2013

Untukmu Mesir



Untukmu saudaraku, nan jauh disebrang sana, Mesir.

Dari Abu Musa dari Nabi SAW yang bersabda: 

"Sungguh, menjelang terjadinya kiamat ada masa-masa harj."
Para sahabat bertanya:"Apakah hari harj itu?"
Beliau bersabda: "Pembunuhan". Mereka bertanya, "Apakah lebih banyak jumlahnya dari jumlah orang yang kita bunuh?Sesungguhnya kita dalam satu tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang." Beliau bersabda: "Bukan pembunuhan orang-orang musyrik oleh kalian itu, tapi pembunuhan yang dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya".

Mereka bertanya. "Apakah pada masa itu kami masih berakal?" Beliau bersabda, "Akal kebanyakan manusia zaman itu dicabut, kemudian mereka dipimpin oleh orang-orang yang tak berakal, kebanyakan manusia menyangka para pemimpin itu mempunyai pegangan, padahal sama sekali tidak demikian." (H.R Ahmad dan Ibnu Majah, Hadist Shahih)

________

Aku takut kawan, inikah maksud waktu itu?
Aku takut, Inikah bentuk reminder kasih sayangNya untuk kita? 
Inikah yang terjadi di negrimu?
Bahkan rebut nyawa antar sesama.

Aku takut, bisunya suara, butanya mata, bahkan acuhnya milyaran syaraf otak mereka, para penguasa negri dunia. Akan membuat hal tersebut semakin nyata, bahwa memang sungguh, inilah akhir zaman. 

Ramai propaganda serukan dukungan terhadap mesir, gelorakan kemanusiaan, kiriman doa, menyampaikan rasa cinta dan peduli kami terhadap kalian saudaraku. Tapi entah mengapa, jerit hati ku, hati kami, masih terdengar nyata. 

Apa yang bisa kami lakukan?
Sedangkan manusia besar negri kami masih berdiam duduk di singgasananya.

Tapi kami yakin, kekuatan doa yang sungguh-sungguh, dari 242,350,648 penduduk Indonesia, ditambah jutaan muslim lainnya di dunia, mungkin bisa menembus arasy Nya.

Sama-sama kita dobrak arasyNya dengan doa di setiap sujud kami. Lalu doa berkumpul diatas langit, membumbung tinggi, bersatu. Lantas membuat malaikat tercengang, seluruh penghuni langit mengaminkan dengan seksama. Seluruh makhluk bumi mendengar, hewan, tetumbuhan, air, damai mengikuti, berdzikir, dan  ikut mengaminkan.

Jika seperti itu? Siapa bisa melawan?

Wawlahu'alam bishawab. 

Untukmu saudara kami di mesir, kami mencintaimu.

Sedikit Goresan untuk Lestari Widayati

Sebuah kisah, tentang wanita istimewa.

Takjub aku ketika mengetahui, sejuta cahaya berpendar di muka bumi ini, karena nya.
Kuat menghujam, merasuk dalam jiwa setiap sekelilingnya.

Aku takjub, bagaimana ternyata pengaruh besar itu ada.
Merubah 180 derajat pikir dan tata kelola hidup mereka.

Aku takjub, bagaimana pengidap kanker kompleks tetap mampu memberi motivasi, bahkan secercah harapan.

Aku sungguh benar takjub, ketika dewasa ini aku mengerti, betapa setiap sekelilingnya bahkan merasa berhutang kepadaku, karena seluruh goresan hidup beliau.
Yang mungkin sampai kini, mereka terus jadikan bilahan prasasti dalam hatinya.
Dalam kesehariannya menjalani putaran hidup.

Aku takjub, dalam catatan nya pada sehelai kertas

"Untukmu, wahai makhluk Allah yang mungkin jauh lebih taat daripadaku. Kanker..

Terimakasih telah mengunjungi pleuraku, lantas kau bersahabat denganku, mulai kunjungi hepar, vertebrae, cephal. Lalu bersama keseluruhan tubuhku, aku menjadkanmu guru kehidupan.

Sungguh terimakasih, kau mengajariku banyak hal, tentang harap, kasihNya, dan ilmu luar biasa mengenai persiapan menghadapi kematian

Terimakasih, selalu menjadi pengingatku, akan amanah besar hidupku. Suamiku, dan lima anak tercintaku"

Aku takjub,

Sebutlah itu sanak saudara, pakde, bude, om, tante, mbah.
Sebut itu kerabat, teman pengajian, orang tua murid, tetangga, kerabat seperjuangan.
Sebut itu rekan kerja perusahaan suaminya.
Sebutlah itu bahkan mereka yang hanya diberi kesempatan sekali dua bersitatap dengannya.

Sebut itu bahkan mereka yang belum sempat mengenalnya, hanya mendengar nama dan kisahnya.

Aku takjub, ini bukan cerita dongeng yang kukarang, bukan fiksi belaka.

Mereka mengenang, mereka merasakan kehadirannya dalam kehidupan mereka, mereka kehilangan.

Mereka bahkan jauh lebih mampu mengambil intisari kehidupan darinya, dibanding aku.

Aku takjub, sebenar benar takjub, ketika terus merenungi,

Bahwa wanita luar biasa itu, adalah ibuku.

Mama juara satu sedunia.

Allahummagfirlaha warhamha,
kaifal hal ma?

______

Bis primjas, mengantarkan kembali ke kehidupan kampus Unpad Jatinangor.
Semoga menjadi injeksi motivasi untuk terus berkarya.

16 Agustus 2013. tak jauh dari 3 September 2006.